featured Slider


?max-results="+numposts1+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=bthemez_slider\"><\/script>");

ASKEP ARITMIA JANTUNG



ASKEP ARITMIA JANTUNG

A.  Pengertian
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999).

ASKEP ARDS



ASKEP ARDS
A.  Definisi
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) merupakan kerusakan paru total akibat berbagai etiologi. Keadaan ini dapat dipicu oleh berbagai hal, misalnya sepsis, pneumonia viralatau bakterial, aspirasi isi lambung, trauma dada, syok yang berkepanjangan, terbakar, embolilemak, tenggelam, transfusi darah masif, bypass kardiopulmonal, keracunan O, perdarahan pankreatitis akut, inhalasi gas beracun, serta konsumsi obat-obatan tertentu. ADRS merupakan keadaan darurat medis yang dipicu oleh berbagai proses akut yang berhubungan langsungataupun tidak langsung dengan kerusakan paru (Aryanto Suwondo, 2006)

ASKEP DEKUBITUS



ASKEP  DEKUBITUS

A.  PENGERTIAN
Dekubitus adalah luka akibat tekanan karena posisi tidak berubah.
Dekubitus merupakan luka yang terjadi karena tekanan atau iritasi kronis, biasanya pada kulit punggung pasien yang selalu berbaring di tempat tidur atau yang sulit bangkit dari ranjang perawatan dalam waktu yang lama.

ASKEP ABSES



ASKEP ABSES

A.  Pengertian
Abses (Latin: abscessus) merupakan kumpulan nanah (netrofil yang telah mati) yang terakumulasi di sebuah kavitas jaringan karena adanya proses infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena adanya benda asing (misalnya serpihan, luka peluru, atau jarum suntik). Proses ini merupakan reaksi perlindungan oleh jaringan untuk mencegah penyebaran/perluasan infeksi ke bagian tubuh yang lain. Abses adalah infeksi kulit dan subkutis dengan gejala berupa kantong berisi nanah. (Siregar, 2004).

ASKEP ABORTUS IMMINEN



ASKEP ABORTUS IMMINEN

A.       Pengetian
Abortus imminen adalah perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan sauatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan. (Syaifudin. Bari Abdul, 2000)

ASKEP DHF



BAB II
TINJAUAN TEORI

A.  Pengertian
Dengue Haemorargic Fever (DHF) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang termasuk golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina (Hidayat, A. A. A, 2009; hal. 123).

Askep Marasmus



BAB II
TINJAUAN TEORI

A.  DEFINISI
Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Status gizi balita secara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara berat badan menurut umur maupun menurut panjang badannya dengan rujukan (standar) yang telah ditetapkan. Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut gizi baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila jauh di bawah standar dikatakan gizi buruk Gizi buruk yang disertai dengan tanda-tanda klinis disebut marasmus atau kwashiorkor (Dorland, 2000)

ASKEP DEKUBITUS



ASKEP  DEKUBITUS

A.  PENGERTIAN
1.      Dekubitus adalah luka akibat tekanan karena posisi tidak berubah.
2.      Dekubitus merupakan luka yang terjadi karena tekanan atau iritasi kronis, biasanya pada kulit punggung pasien yang selalu berbaring di tempat tidur atau yang sulit bangkit dari ranjang perawatan dalam waktu yang lama.
3.      Ulkus dekubitus adalah suatu keadaan kerusakan jaringan setempat yang disebabkan oleh iskemia kulit akibat tekanan dari luar yang berlebihan.

ASKEP DEMAM THYFOID



ASKEP DEMAM THYFOID

A.  Pengertian
Thypoid abdominalis  adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 7 hari, gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran (Arief, Mansjoer, 2000).

ASKEP GAGAL NAFAS



ASKEP  GAGAL NAFAS
A.    Pengertian
Gagal nafas adalah kegagalan system pernafasan untuk mempertahankan pertukaran O2 dan CO2 dalam tubuh yang dapat mengakibatkan gangguan pada kehidupan (Heri Rokhaeni, dkk, 2001)

Mr. Boeeda

http://krisbudadharma.blogspot.com/

ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT



ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT
A.  Definisi
Atrial Septal Defect (ASD) adalah terdapatnya hubungan antara atrium kanan dengan atrium kiri yang tidak ditutup oleh katup ( Markum, 1991).

ASKEP ATRESIA (KELAINAN) BILIER



ASKEP  ATRESIA (KELAINAN) BILIER
A.  Pengertian
Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Atresia bilier merupakan suatu defek congenital yang merupakan hasil dari tidak adanya atau obstruksi satu atau lebih saluran empedu pada ekstrahepatik atau intrahepatik.

ASKEP ASFIKSIA NEONATORUM



ASKEP ASFIKSIA NEONATORUM

A.  Pengertian
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur. Bayi dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya akan mengalami asfiksia pada saat dilahirkan. Masalah ini erat hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah yang mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau sesudah persalinan (Noname: Online).

ASKEP CHILD ABUSE





ASKEP CHILD ABUSE

A.  PENGERTIAN
Child abuse adalah seorang anak yang mendapat perlakuan badani yang keras, yang dikerjakan sedemikian rupa sehingga menarik perhatian suatu badan dan menghasilkan pelayanan yang melindungi anak tersebut. (Delsboro, 1963)

ASKEP MORBILI



ASKEP MORBILI
A.  Definisi
Morbili adalah penyakit infeksi virus akut yang ditandai oleh tiga stadium yaitu stadium kataral, stadium erupsi, dan stadium konvalensi (Suriadi, 2001: 211).

ASKEP SPACE OCCUPYING LESSION ( SOL )



ASKEP SPACE OCCUPYING LESSION ( SOL )

A.  Pengertian

SOL merupakan generalisasi masalah tentang adanya lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak. Banyak penyebab yang dapat menimbulkan lesi pada otak seperti kuntusio serebri, hematoma, infark, abses otak dan tumor intra kranial. ( Long, C 1996 ; 130 )

ASKEP CHEFALGIA



ASKEP CHEFALGIA

A.  PENGERTIAN
Chefalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama manusia. Sakit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan penyakit organik        ( neurologi atau penyakit lain), respon stress, vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasi respon tersebut (Brunner & Suddart).

ASKEP MENINGITIS



ASKEP MENINGITIS

A.  PENGERTIAN
Meningitis adalah radang umum araknoid dan piameter disebabkan bakteri,virus,riketsia,atau protozoa,yang dapat terjadi secara akut dan kronis.hampir semua bakteri yang masuk kedalam tubuh menyebabkan meningitis.

ASKEP ANGINA PEKTORIS



ASKEP ANGINA PEKTORIS

A.  PENGERTIAN
Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan karena iskemik miokard dan bersifat sementara atau reversibel.  (Dasar-dasar keperawatan kardiotorasik, 1993)

ASKEP DIABETES MELLITUS



ASKEP DIABETES MELLITUS


A.  Pengertian
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).

ASKEP ULKUS KORNEA



ASKEP ULKUS KORNEA

A.    PENGERTIAN
Keratitis ulseratif yang lebih dikenal sebagai ulserasi kornea yaitu  terdapatnya destruksi (kerusakan) pada bagian epitel kornea. (Darling,H Vera,  2000, hal 112)

ASKEP TUMOR MEDULA SPINALIS



ASKEP TUMOR MEDULA SPINALIS
A.  DEFINISI
Tumor medula spinalis adalah tumor yang berkembang dalam tulang belakang atau isinya dan biasanya menimbulkan gejala-gejala karena keterlibatan medula spinalis atau akar-akar saraf. (Price sylvia anderson, 1995)

ASKEP PJR



ASKEP PJR

A.  Defenisi
Penyakit jantung rematik merupakan gejala sisa dari Demam Rematik (DR) akut yang juga merupakan penyakit peradangan akut yang dapat menyertai faringitis yang disebabkan oleh Streptococcus beta-hemolyticus grup A. Penyakit ini cenderung berulang dan dipandang sebagai penyebab penyakit jantung didapat pada anak dan dewasa muda di seluruh dunia.

Askep PPOK



Askep PPOK

A.  PENGERTIAN
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (COPD) merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya. Ketiga penyakit yang membentuk satu kesatuan yang dikenal dengan COPD adalah : Bronchitis kronis, emfisema paru-paru dan asthma bronchiale (S Meltzer, 2001 : 595

ASKEP ANGIOFIBROMA



ASKEP ANGIOFIBROMA

A.  PENGERTIAN
Angiofibroma nasofaring belia adalah sebuah tumor jinak nasofaring yang cenderung menimbulkan perdarahan yang sulit dihentikan dan terjadi pada laki-laki prepubertas dan remaja.

ASKEP Acute Nonlymphoid (myelogenous) Leukemia (ANLL atau AML)


ASKEP

Acute Nonlymphoid (myelogenous) Leukemia

(ANLL atau AML)



A.  DEFINISI


Acute Nonlymphoid (myelogenous) Leukemia (ANLL atau AML) adalah salah satu jenis leukemia; dimana terjadi proliferasi neoplastik dari sel mieloid (ditemukannnya sel mieloid : granulosit, monosit imatur yang berlebihan). (1,2) AML meliputi leukemia mieloblastik akut, leukemia monoblastik akut, leukemia mielositik akut, leukemia monomieloblastik, dan leukemia granulositik akut (1) 

ASKEP ACUT LIMPHOSITYC LEUCEMIA



ASKEP ACUT LIMPHOSITYC LEUCEMIA

A.    PENGERTIAN  ACUT LIMPHOSITYC LEUCEMIA
Acut limphosityc leukemia adalah proliferasi maligna / ganas limphoblast dalam sumsum tulang yang disebabkan oleh sel inti tunggal yang dapat bersifat sistemik. (Ngastiyah, 1997; Smeltzer & Bare, 2002; Tucker, 1997; Reeves & Lockart, 2002).

ASKEP GGK (GAGAL GINJAL KRONIS)


ASKEP  GGK (GAGAL GINJAL KRONIS)

A.  PENGERTIAN
Gagal ginjal kronik biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal lanjut secara bertahap (Doenges, 1999; 626)

ASUHAN KEPERAWATAN INFARK MIOKARD AKUT (AMI)



ASUHAN KEPERAWATAN INFARK MIOKARD AKUT (AMI)

A.  PENGERTIAN
Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang. (Brunner & Sudarth, 2002)

ASKEP CA PANKREAS



ASKEP CA PANKREAS
A.  Definisi
Ca pancreas adalah neoplasma maligna yang tumbuh di pancreas dan biasanya adenocarcinoma.
Ca pancreas adalah tumor ganas yang menyerang pancreas.

ASKEP KETOASIDOSIS DIABETIKUM



KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
ASKEP KETOASIDOSIS DIABETIKUM


A.  PENGERTIAN
Diabetik ketoasidosis adalah keadaan yang mengancam hidup komplikasi dari diabetes mellitus tipe 1 tergantung insulin dengan criteria diagnostic yaitu glukosa > 250 mg/dl, pH = < 7.3, serum bikarbonat <18 mEq/L, ketoanemia atau ketourinia.(Urden Linda, 2008).

ASKEP TONSILITIS



ASKEP TONSILITIS

A.  DEFINISI
Tonsil merupakan kumpulan besar jaringan limfoid di belakang faring yang memiliki keaktifan munologik (Ganong, 1998). Tonsil berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut, hidung dan tenggorokan, oleh karena itu, tidak jarang tonsil mengalami peradangan.

Askep Gagal Jantung Kongestif / CHF



Laporan Pendahuluan Gagal Jantung Kongestif / CHF 

BAB II
TINJAUAN TEORI

A.  DEFINISI
Suatu kegagalan jantung dalam memompa darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh (Purnawan Junadi, 1982).
Kegagalan jantung kongestif adalah suatu kegagalan pemompaan (di mana cardiac output tidak mencukupi kebutuhan  metabolik tubuh), hal ini mungkin terjadi sebagai akibat akhir dari gangguan jantung, pembuluh darah atau kapasitas oksigen yang terbawa dalam darah yang mengakibatkan jantung tidak dapat mencukupi kebutuhan oksigen pada berbagai organ (Ni Luh Gede Yasmin, 1993).

ASKEP THALASEMIA



ASKEP  THALASEMIA

A.   Pengertian
Thalasemia adalah penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan dari kedua orang tua kepada anak-anaknya secara resesif. Menurut Hukum Mandel

ASKEP GAGAL GINJAL AKUT



ASKEP GAGAL GINJAL AKUT


A.  Definisi
Gagal ginjal akut adalah penurunan tiba-tiba faal ginjal pada individu dengan ginjal sehat sebelumnya, dengan atau tanpa oliguria dan berakibat azotemia progresif disertai kenaikan ureum dan kreatinin darah.

ASKEP INFEKSI PADA SISTEM REFRODUKSI ( KANDIDIASIS )



LAPORAN PENDAHULUAN INFEKSI PADA SISTEM REFRODUKSI ( KANDIDIASIS )


A.  PENGERTIAN.
Kandidiasis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau sub akut, disebabkan oleh spesies kandida, biasanya spesies kandida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronkhi paru, kadang dapat  menyebabkan septikemia, endokarditis atau meningitis.

B.   ETIOLOGI.
Yang tersering sebagai penyebab candida albicans  yang dapat diisolasi dari kulit., mulut, selaput mukosa vagina dan  feces orang normal.
Beberapa faktor predisposisi, seperti :
  1. Kehamilan.
  2. Obesitas.
  3. Diabetes Melitus.
  4. Pemakaian antibiotik, antiseptik atau kortikosteroid yang lama.
  5. Penyakit kronis ( TBC, tumor ganas ).
  6. Kurang gizi.
  7. Kulit kotor, lembab dan basah.
C.   TANDA & GEJALA.
 Keluhan utama ialah gatal  dan perih di daerah vulva. Pada yang berat terdapat pula rasa panas, nyeri sesudah  BAK, dan dispanuria. Pada pemeriksaan yang ringan tampak hiperemia di labia minora, introitus vagina, dan vagina terutama ½ bagian bawah.
Terdapat pula kelainan yang khas yaitu bercak-bercak putih kekuningan, pada kelainan yang berat juga terdapat edema pada labiya minora dan ulkus-ulkus  dangkal pada labiya minora dan sekitar introitus vagina.
Flour albus pada kandidiasis vagina berwarna kekuningan. Tanda yang khas ialah disertai gumpalan-gumpalan sebagai kepala susu berwarna putih kekuningan.

D.  PATOFISIOLOGI.
Infeksi candidiasis dapat terjadi  apabila ada faktor predisposisi baik endogen maupun eksogen :
  1. Faktor  endogen :
a.      Perubahan  fisiologik.
1)      Kehamilan, karena perubahan Ph dalam vagina.
2)      Kegemukan, karena banyak keringat.
3)      Debilitas.
4)      Endokrinopati, gangguangula darah kulit.
5)      Penyakit kronik ; TBC, Lupus eritematosus dengan keadaan umum yang buruk.
b.      Umur, orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi karena status imunologik tidak sempurna.
c.       Imunologik. Penyakit genetik.
  1. Faktor eksogen.
a.      Iklim, panas & kelembaban menyebabkan perspirasi meningkat.
b.      kebersihan kulit.
c.       Kebiasaan merendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan maserasi dan memudahkan kontak dengan jamur.
d.      Kontak dengan penderita, misalnyapada thrush atau balanopostitis.
E.  PEMERIKSAAN PENUNJANG.
1.      Pemeriksaan langsung.
Kerokan kulit atau asupan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10 % atau dengan pewarnaan garam, terlihat sel ragi, glastopora atau hifa semu.
2.      Pemeriksaan biakan.
Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dextrose glukosa subourand, dapat pula agar ini dibubuhi antibiotik ( klorampenikol ) untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Pembenihan disimpan dalam suhu kamar  (37°), koloni tumbuh setelah 24-48 jam berupa  yeast like colony. Identifikasi  candida albicans dilakukan dengan membiakan  tumbuhan  tersebut pada commeal agar.
F.   PENATALAKSANAAN.
1.      Menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi.
2.      Topikal ;
a.      Larutan ungu gentian ½ - 1 % untuk selaput lendir. 1 – 2 % untuk dioleskan 2 x sehari selama 3 hari.
b.      Nistatin ;  berupa salep, krim, emulsi.
c.       Amfoferisin.
d.      Grup azol lainnya.
e.       Mikonazol. 2 % berupa krim atau bedak.
f.       Klotrimazol 1 % berupa bedak, larutan, krim.
g.      Tiokonazol, bufanazol, isokonazol.
h.      Siklopiroksolamin 1 %, berupa lautan , krim.
3.      Sistemik.
a.      Tablet nistin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna. obat ini tidak diserap oleh usus.
b.      Untuk kandidias vaginalis diberikan kotrimoksazol 500 mg pervaginam dosis tunggal, sistemiok dapat diberikan ketokonazole 2 x 200 mg selama 5 hari atau dengan flukonazole 150 mg dosis tunggal.
c.       Itrakonazole, bila dipakai untuk kandidias volvovaginalis dosis 2 x 100 mg sehari , selama 3 hari.
G.  ASUHAN KEPERAWATAN
1.      DATA DASAR PENGKAJIAN
a.      AKTIVITAS / ISTIRAHAT.
Gejala        :     Perubahan pola tidur.
Tanda        :     Tidur kurang, mata tampak mengantuk, skelra berwarna putih kemerahan, garis hitam dibawah mata.
b.      SIRKULASI.
Tanda        :     Pembentukan edema, kemerahan pada kulit yang terinfeksi, ulkus yang dangkal.
c.       ELIMINASI.
Tanda        :     Nyeri setelah BAK.
d.      INTEGRITAS EGO.
Gejala        :     Perasaan cemas dan  takut. Putus asa dan tidak  berdaya.
Tanda        :     Ancietas, murung, menarik diri.
e.       MAKANAN / CAIRAN.
Gejala        :     Ketidakmampuan  mengkonsumsi makanan secara, adekuat. Anorexia., Makan yang banyak.
Tanda        :     Kurus, penurunan berat badan, Turgor kulit buruk.  Terlalu gemuk / kegemukan.
f.       NYERI / KETIDAKNYAMANAN.
Gejala        :     Gatal – gatal didaerah yangterinfeksi.  Terasa panas dan nyeri sesudah BAK.           
g.      KEAMANAN.
Gejala        :     Riwayat defisiensi imun,  Kulit lecet / kemerahan, Lesi kulit / ulkus pada kulit, Riwayat berulangnya  infeksi jamur.
h.      HYGIENE.
Tanda        :     Memperlihatkan penampilan yang tidak rapi, Kurangnya perawatan diri,  Bau badan.
i.        INTOLERANSI SOSIAL.
Tanda        :     Kerusakan  interaksi dengan keluarga ; isolasi, Menarik diri dari pergaulan.
j.        SEKSUALITAS.
Gejala        :     Pruritus perineal, Menurunnya libido, gangguan untuk melakukan aktivitas seksual,
Tanda        :     ·    Edema labiya minora, Keluarnya fluor albus, Gatal dan perih didaerah vagina, Kemerahan sekitar gentalia.
k.      PENYULUHAN / PEMBELAJARAN.
Gejala        :   Sering bertanya tentang keadaannya, Kegagalan untuk mengikuti perawatan, Kurangnya perawatan diri, Penggunaan antibiotik, kortikostreoid yang lama.

H.  DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN FOKUS INTERVENSI
1.      Ganggauan rasa nyaman ( gatal-gatal ) berhubungan dengan inferksi candida albicans, ditandai dengan Gatal – gatal di daerah terinfeksi, Kemerahan pada kulit terinfeksi, Adanya ulkus / lesi yang dangkal.
Tujuan :
·        Tujuan jangka panjang : Klien dapat mengatasi rasa gatal secara mandiri, infeksi sembuh.
·        Tujuan jangka pendek : Rasa gatal  hilang /  berkurang.
Intervensi
a.      Anjurkan  klien untuk menjaga agar daerah lipat paha tetap kering.
R  :   Mencegah perkembangan jamur, kerena daerah yang lembab dan basah merupakan tempat yang ideal berkembang biaknya jamur candida.
b.      Anjurkan untuk ganti pakaian dalam 3 – 4 jam atau setiap habis BAK.
R  :   Menjaga kelembaban daerah genetalia agar tidak basah atau terlalu kering.
c.       Jelaskan dan dorong untuk segera mengeringkan daerah genetalia dan perineal sehabis BAB dan sebaiknya dengan tissue / lap sekali pakai.
R  :   Menjaga kelembaban dan tetap kering, serta mencegah infeksi berulang.
d.      Berikan  antiseptik larutan Iodine Poviden 5 – 10 % 3 – 4 kali sehari.
R  :Mencegah berkembangnya jamur dan mengurangi rasa gatal.
e.       Anjurkan untuk mandi  2 – 3 kali sehari dengan sabun anti septik.
R  :   Meningkatkan perawatan diri dan mencegah berkembang biaknya jamur.
f.       Kolaborasi dengan medis.
R  :   Untuk pemberian obat-obatan anti jamur yang sesuai.
2.      Ansietas berhubungan dengan ketidaktahuan, kurang terpajan informasi, ditandai dengan :  Sering menanyakan keadaan penyakitnya, Mengutarakan perasaan cemas, Kegagalan untuk mengikuti perawatan, Penggunaan antibiotik, kortikosteroid yang lama.
Tujuan :
Ø Tujuan jangka panjang : Postur tubuh rileks, cemas berkurang / hilang
Ø Tujuan jangka pendek : Klien mengetahui tentang penyakitnya serta perawatan yang diberikan.
Intervensi keperawatan :
a.      Kaji penyebab kecemasan klien lainnya dan koping yang berhasil dimasa lalu.
R   :  Dapat memberikan gambaran untuk pemecahan masalah dan rencana tindakan selanjutnya.
b.       Berikan informasi nyata tentang penyakitnya.
R   :  Memberikan pemahaman dan informasi yang nyata dapat menurunkan ketegangan dan kecemasan.
c.       Berikan dan dorong klien untuk bertanya.
R   :  Mengungkapkan ketidaktahuan klien dapat mengurangi rasa cemas.
d.      Berikan umpan balik yang dapat diterima / sesuai kemampuan klien.
R   :  Membagi perasaan dihargai terhadap klien dan mengurangi kecemasan.
3.      Perubahan pola tidur berhubungan dengan gatal – gatal dilipatan paha, pruritus perineal . ditandai dengan : Mengutarakan tidur malam kurang karena gatal-gatal, Mata tampak mengantuk, Sklera berwarna putih kemerahan, Garis hitam dibawah mata.
Tujuan :
Ø Tujuan jangka panjang : Pasien dapat tidur pada malam hari seperti biasanya.
Ø Tujuan jangka pendek : Turut berperilaku yang dapat meningkatkan kebutuhan tidur.
Intervensi Keperawatan : 
a.      Kaji kebutuhan tidur klien
R  :   Untuk mengidentifikasi kebiasaan tidur klien dan tindakan yang diberikan.
b.       Anjurkan untuk mengolesi pada sekitar lipatan paha dengan Iodine poviden 5 – 10 % setiap akan tidur.
R  :   Dapat mengurangi rasa gatal dan memberikan rasa nyaman.
c.       Anjurkan untuk mengganti pakaian dalam ketika akan tidur dengan yang bersih.
R  :   Untuk mencegah infeksi sekunder dan memberikan rasa nyaman.
d.      Anjurkan dan beritahu untuk mengatur lingkungan yang terang dan nyaman untuk istirahat / tidur sesuai kesukaan klien, atau posisi yang nyaman untuk tidur sesuai kebiasaan klien.













DAFTAR PUSTAKA.
Adhi Djuanda, prof. Dr.1999. Ilmu Penyakit kulit & Kelamin. Jakarta.
Anonim. 1992. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas. Jakarta.
Depkes RI.
Doenges, Marylinn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi III.
Jakarta. EGC        
Go to Top
Copyright © 2015 KRIS BUDADHARMA
Distributed By My Blogger Themes | Template Created By