ASKEP CARSINOMA
SERVIK
A. Pengertian.
Carsinoma servik adalah ketidak normalan yang terjadi pada sel epithel
servik secara bertahap dari kondisi preinelaisis ke kondisi invasif yang
terjadi selama 10 – 15 tahun, 9 % wanita berusia kurang dari 30 – 60 % dari
wanita 45 – 60 tahun.
B. Etiologi.
Penyebab langsung Ca Servik
belum diketahui, adapun factor resiko yang berhubungan dengan
Ca Servik adalah:
1.
Prilaku seksual beberapa mitra
seksual dan multipel.
2.
Suami tidak melakukan
sirkumsisi pada alat genitalnya.
3. Ketergantungan rokok.
4. Inf uns HPU ( Human Papilloma Ulnus ).
5. Kaum dibawah umur 20 tahun.
6. Paritas.
7.
Nutrisi.
Pada dasarnya faktor utama Ca
Servik adalah riwayat inf servik yang disebabkan oleh ulnus simplek dan
papilloma ulnus.
C. Patofisiologi.
Terjadinya lecet pada servik
yang tidak tertanggulangi menyebabkan erosi dan berakhir pada infeksi servik
yang disebabkan oleh ulnus herves simplex dan papilloma ulnus yang mengubah
Deoxiribo Nucleus Acid ( DNA ) pada mukus sel servik yang immatur dan berakhir
dengan adanya dyspalacia yang lama kelamaan akan berubah menjadi kanker.
D. Klasifikasi.
Klasifikasi Ca Servik:
1. Cervikal Intraepithelia Neoplasma ( CIN ) dysplacia ringan.
2. Cervikal Intraepithelia Neoplasma ( CIN ) dysplacia sedang.
3. Cervikal Intraepithelia Neoplasma ( CIN ) dysplacia berat.
E. Manifestasi Klinik.
1.
Methoragia ( pendarahan di
luar siklus banyak ).
2. Keputihan adalah gejala awal yang sering ditemukan pada Ca Servik dan lama
kelamaan akan berbau busuk karena nekrosis jaringan.
3. Pendarahan pasca coitus akibat terbukanya pembuluh darah.
4.
Pendarahan spontas biasanya
terjadi pada tahap lanjut ( II atau III ) terutama tumor yang bersifat
eksofiti.
Pada Ca Servik kronik atau lanjut ditemukan gejala:
1.
Keluhan rasa cepat lelah.
2. Kehilangan berat badan.
3. Anemia.
4. Peradangan yang eksesif seperti CRF ( Cronik Renal Failure ) terjadi karena
inflantasi tumor ureter sebelum memasuki kandung kemih yang menyebabkan
obstruksi tot.
5. Pada pemeriksaan servik dapat teraba membesar / irregular tersebut lunak.
F.
Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang.
1. Papanieolao tes ( pap smear ) untuk mengidentifikasi kelainan pada sel
epitel bila hasil pasif dilakukan pemeriksaan biopsi untuk mengetahui stadium
lanjut.
2. Praetional kuretasi adalah tindakan untuk mengetahui apakah Ca telah berada
pada stadium II atau belum.
3. Ultra Sonografi untuk mengetahui apakah penyebaran sel Ca pada tahap
lanjut.
4. Kolposkopi untuk melihat langsung portosib dengan alat khusus.
5. Servikografi.
6. Careskopi.
7. Pap net.
G. Penatalaksanaan Medis.
1. Pencegahan.
Yaitu dengan menunda kehamilan tidak melakukan pemeriksaan yang kasar atau
melakukan kerokan pada waktu haid.
2. Pengobatan.
a. Obs dan pemberian analgetik yaitu melakukan pemeriksaan periodik dan
berkala. Pemberian obat anti inflamasi non steroid dan inhibator sintesis
prostaglandin pada pasien nyeri pre menstruasi hebat
b. Pengobatan hormonal dengan menciptakan lingkungan rendah estrogen dan
asiklik.
c. Pengobatan pembedahan pada tingkat lanjut tidak dibenarkan melakukan
elektro koagulasi dan bedah dilakukan sinar laser.
d. Pada tingkat I B, II B dilakukan histerektomi radikal limfadenektomi
panggul.
e. Pada tingkat II, III, IV dilakukan radio terapi dan sekunder kemoterapi.
f. Pada tingkat IV A dan IV B penyinaran bersifat paliatif dan kemoterapi
secara terapeutik.
H. Diagnosa Dan Intervensi
Keperawatan.
1. Resiko tinggi penyakit kronik ( neoplasma ) b.d faktor usia.
Intervensi:
a. Anjurkan px berumur 45 – 60 th untuk memeriksa servik (pap smear) 1 x/hr.
b. Beri penjelasan ke px tentang gejala awal.
c. Beri gambaran tentang portio yang dicurigai Ca Servik.
d. Anjurkan px pap smear pada wanita dibawah 35 th.
2. Cemas b.d prosedur operasi yang dilakukan.
a. Beri penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan.
b. Beri dorongan mental untuk menjalani prosedur operasi.
0 komentar: